JAKARTA – Anggota Komisi X DPR RI, Anita Jacoba Gah, melontarkan kritik terkait kebijakan naturalisasi pemain untuk Timnas Indonesia yang dilakukan oleh PSSI. Dia mempertanyakan mengapa PSSI terus-menerus melakukan proses perpindahan kewarganegaraan demi memperkuat Timnas Indonesia, padahal menurutnya Indonesia tidak kekurangan atlet berbakat.
Anita menilai bahwa Indonesia seharusnya dapat mengandalkan potensi atlet lokal yang ada, tanpa harus bergantung pada pemain naturalisasi.
"Kenapa kita terus-menerus melakukan naturalisasi pemain? Bukankah kita punya banyak pemain berbakat di dalam negeri yang bisa mengisi posisi-posisi di timnas?" ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Dito Ariotedjo, menegaskan bahwa meskipun kebijakan naturalisasi diambil, Indonesia tetap memperhatikan keberlanjutan pengembangan atlet asli Indonesia, khususnya di cabang olahraga sepakbola.
"Timnas Indonesia, terutama di level muda, hampir seluruhnya diisi oleh pemain lokal yang lahir di Tanah Air. Naturalisasi dilakukan berdasarkan rekomendasi pelatih, dan itu bertujuan untuk memperkuat timnas," ujar Menpora Dito.
PSSI sendiri berpendapat bahwa kebijakan naturalisasi diambil untuk mewujudkan cita-cita Timnas Indonesia untuk tembus ke level dunia.
Sebelumnya, dalam rapat kerja (raker) dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta PSSI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin 6 November 2024, Komisi X DPR RI telah memberikan persetujuan untuk merekomendasikan kewarganegaraan kepada tiga pemain calon naturalisasi. Ketiga pemain itu adalah Kevin Diks, Estella Loupatty, dan Noa Leatomu.
Keputusan ini diambil setelah melalui pertimbangan mendalam, dengan tujuan untuk memperkuat skuad Timnas Indonesia yang sedang mempersiapkan diri untuk kompetisi internasional yang lebih tinggi. (Hadits Abdillah)
(Djanti Virantika)