JAKARTA - Dengan mata berkaca-kaca, seorang ibu mengadu kepada Menteri Komunikasi Digital, Meutya Hafid, mengenai suaminya yang terjerat judi online. Sejumlah ibu lainnya juga mengutarakan keluh kesah yang sama, bahkan tak sedikit yang menangis karena hidupnya terdampak.
Akibat judi online, para suami mereka kini ditahan dan tak lagi memberi nafkah yang layak. Situasi semakin rumit, pertengkaran rumah tangga kerap terjadi, dan beberapa ibu bahkan memilih bercerai karena suami terlilit pinjaman online untuk berjudi.
Para ibu berharap Menteri Komunikasi Digital bertindak tegas untuk memberantas praktik judi online yang terus memakan korban, terutama di kalangan masyarakat menengah ke bawah. Menanggapi keluhan tersebut, Meutya Hafid menyampaikan permintaan maaf karena ditemukan pegawai kementeriannya yang juga terlibat dalam judi online, meski institusinya seharusnya memerangi praktik tersebut.
Mantan anggota DPR ini mengimbau masyarakat untuk saling mengingatkan, karena tanpa dukungan masyarakat, upaya pemberantasan judi online tidak akan berhasil sepenuhnya. Kementerian Komunikasi Digital terus mengadakan program edukasi dan literasi digital untuk mencegah judi daring, khususnya di lingkungan sekolah dan masyarakat. Langkah ini diambil mengingat maraknya keterlibatan masyarakat Indonesia dalam praktik judi online. (Sofyan Firdaus/Hadits Abdillah)
(Rani Hardjanti)