Viral Pagar Laut 30 Km di Pantai Utara Tangerang, Nelayan Klaim untuk Mitigasi Tsunami

TANGERANG – Keberadaan pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di pesisir pantai utara Kabupaten Tangerang, Banten, memicu kontroversi. Kelompok nelayan Jaringan Rakyat Pantura (JRP) mengklaim pagar tersebut dibangun untuk mencegah abrasi dan sebagai pemecah ombak guna mitigasi ancaman tsunami dari megathrust.

Namun, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) mengkritik keberadaan pagar bambu yang disebut "misterius" ini. Menurut Walhi, pagar tersebut berpotensi merusak ekosistem laut, termasuk terumbu karang, serta mengganggu mata pencaharian sekitar 4.000 nelayan di wilayah tersebut.

Pihak nelayan yang membangun pagar ini menyatakan langkah tersebut dilakukan karena minimnya perhatian pemerintah terhadap kondisi mereka yang kian memprihatinkan. Mereka mengaku sudah lama mendirikan bambu-bambu tersebut sebagai upaya mandiri melindungi kawasan pesisir.

Di sisi lain, beberapa nelayan mengeluhkan bahwa pagar tersebut justru menyulitkan mereka dalam menangkap ikan. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten mencatat dampak pagar ini terhadap sekitar 4.000 nelayan, baik nelayan tangkap maupun budidaya, yang menggantungkan hidup di perairan ini.

Saat ini, pemerintah telah mengambil langkah dengan menyegel pagar laut tersebut untuk menghindari dampak lebih luas sembari menunggu kajian lebih mendalam. (Hasnugara/Dwinarto)

(Rani Hardjanti)