Dinas Ketahanan Pangan Sidak Anggur Shine Muscat di Madiun

MADIUN – Menyusul temuan residu pestisida berbahaya pada anggur Shine Muscat asal China di Thailand, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun melakukan inspeksi di sejumlah toko buah di Kecamatan Jiwan, Mejayan, dan Dolopo. Petugas mengambil sampel anggur tersebut untuk diuji melalui rapid test, guna memastikan keamanan buah saat dikonsumsi.

Para pedagang buah mengungkapkan bahwa temuan residu berbahaya tersebut tidak memengaruhi penjualan anggur Shine Muscat. Minat konsumen terhadap anggur impor ini masih tetap stabil.

Sementara itu, Kementerian Pertanian berencana menghentikan impor anggur Shine Muscat jika terbukti terkontaminasi residu kimia berbahaya. Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menyatakan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sudaryono juga menyoroti rendahnya produksi anggur dalam negeri, yang menyebabkan sebagian besar pasokan anggur di Indonesia berasal dari impor. Pemerintah berupaya mengurangi ketergantungan impor dengan mengembangkan benih unggul yang dapat ditanam di dalam negeri.

Residu kimia yang ditemukan pada anggur Shine Muscat di Thailand diketahui dapat mengganggu sistem saraf, pertumbuhan, dan fungsi autoimun. (Hadits Abdillah)

(Rani Hardjanti)