Kapolri Tekankan Langkah Mediasi pada Konflik Guru

JAKARTA – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bersama Kementerian Pendidikan, Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) sepakat untuk menangani persoalan yang melibatkan siswa atau pelajar secara bersama-sama.

Dalam hal dugaan penganiayaan yang melibatkan guru terhadap murid, Polri dan Kemendikdasmen akan mengedepankan pendekatan mediasi dan keadilan restoratif dalam penanganannya.

Usai menerima kunjungan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa kasus-kasus seperti dugaan penganiayaan yang melibatkan guru Supriyani perlu diberikan ruang yang besar untuk dilakukan mediasi atau penyelesaian secara restoratif.

Selain itu, dalam audiensi tersebut juga dibahas masalah ancaman yang dihadapi oleh generasi muda, seperti penyalahgunaan narkoba, judi online, dan kenakalan remaja lainnya, termasuk tawuran antar pelajar.
Menteri Abdul Mu'ti menyatakan, Kemendikedasmen dan Polri sepakat untuk bekerja sama dalam melakukan pembinaan terhadap pelajar, agar generasi muda dapat dibimbing dengan baik dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Kesepakatan kerja sama ini akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Polri dan Kemendikdasmen. (Hadits Abdillah)

(Fetra Hariandja)