LUMAJANG – Setelah penantian panjang selama 70 tahun, Mbah Amad, seorang veteran perang kemerdekaan, akhirnya berhasil menemukan makam istri tercintanya, Supiah, di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Mbah Amad, yang kini berusia 103 tahun, merasa sangat terharu dan bahagia bisa kembali bersatu dengan keluarga pujaan hatinya setelah bertahun-tahun terpisah akibat Perang Kemerdekaan.
Dalam pencarian yang penuh emosi, Mbah Amad tidak menyangka bahwa ia akhirnya dapat menemukan rumah abadi sang istri. Di depan makam, Mbah Amad tampak menangis bahagia, tak menyangka bisa bertemu kembali dengan Supiah setelah sekian lama.
Sebelumnya, keduanya terpisah akibat kondisi perang, dimana Mbah Amad harus bertugas di medan pertempuran Merah Putih pada 14 Februari 1946 di Manado, Sulawesi Utara. Selama masa tugas tersebut, Mbah Amad tidak dapat kembali ke rumah dan akhirnya mengetahui bahwa istrinya meninggal pada tahun 1954.
Kini, meskipun Mbah Amad merasa bahagia, ia juga merasa sedih melihat kondisi makam istrinya yang tidak terawat. Batu nisan yang ada di makam tersebut tampak tak berbentuk, dan bendera merah putih sebagai lambang kebanggaan bangsa Indonesia juga terlihat tidak terawat.
"Saya sangat bahagia bisa kembali bersama istri saya, meskipun ini sudah terlambat," kata Mbah Amad dengan suara bergetar. "Namun, saya sangat sedih melihat makamnya yang terlantar seperti ini."
Kisah Mbah Amad dan Supiah menjadi bukti betapa dalamnya cinta dan kesetiaan pasangan ini, yang akhirnya bisa dipertemukan kembali setelah puluhan tahun terpisah. Meski usianya telah mencapai lebih dari satu abad, Mbah Amad tetap semangat dalam mengenang perjuangan masa lalu dan cinta sejatinya. (Dwinarto)
(Fetra Hariandja)