MADIUN - Di tengah persaingan dunia pertanian yang semakin ketat, Tatang Heru Purnomo, warga Desa Kendongorejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, berinovasi dengan mengubah sawah miliknya menjadi kolam budidaya ikan koi. Lahan seluas 5 hektar yang disewanya ini kini disulap menjadi 52 kolam ikan koi, yang masing-masing berukuran 15 x 10 meter.
Dalam waktu 6 bulan, mulai dari penyiapan lahan hingga panen, ikan koi yang ditanam di kolam-kolam ini siap dipanen. Benih ikan dengan ukuran kurang dari 1 cm dapat dipanen pada usia 4 hingga 5 bulan dengan panjang minimal 10 cm. Dalam setiap kali panen, setiap kolam berisi berbagai jenis ikan koi seperti Kohaku, Sanke, dan Zayer, dengan harga jual borongan sekitar Rp10 juta per kolam. Dengan demikian, hasil yang didapatkan dari seluruh kolam bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Meski menghasilkan keuntungan yang signifikan, Tatang mengungkapkan bahwa budidaya ikan koi memerlukan ketelitian dan kesabaran. Mulai dari pengukuran suhu air, kadar oksigen, hingga kebersihan air harus dijaga dengan ketat untuk mencegah penyakit. Tidak hanya itu, sejumlah kamera pengawas dipasang di area kolam untuk memastikan keamanan dan memantau kondisi ikan selama proses pertumbuhan.
Dengan usaha yang cermat dan kerja keras, budidaya ikan koi ini ternyata memberikan keuntungan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan bertani padi. Inovasi Tatang ini menjadi contoh bagaimana ketekunan dan kreativitas dalam berbisnis pertanian bisa menghasilkan keuntungan berlipat. (Dwinarto)
(Rani Hardjanti)