JAKARTA - Pemerintah mulai memberlakukan program pemeriksaan kesehatan atau medical check-up gratis bagi masyarakat di seluruh Indonesia. Program ini difokuskan pada kelompok usia tertentu, yakni bayi hingga usia enam tahun serta masyarakat berusia 18 tahun ke atas.
Langkah ini dilakukan sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan penyakit yang berisiko menyebabkan kematian. Program ini dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu:
Cek Kesehatan Ulang Tahun: Diberikan pada saat ulang tahun atau dalam waktu 30 hari setelahnya bagi bayi usia 0-6 tahun dan masyarakat usia 18 tahun ke atas.
Cek Kesehatan Sekolah: Diperuntukkan bagi siswa SD, SMP, dan SMA dengan rentang usia 7-17 tahun. Program ini baru akan dimulai pada Juli 2025, bertepatan dengan tahun ajaran baru.
Cek Kesehatan Khusus: Dikhususkan bagi ibu hamil dan balita.
Program ini mencakup berbagai jenis pemeriksaan kesehatan, antara lain:
Bayi Baru Lahir (0-2 hari): Deteksi kekurangan hormon tiroid bawaan, kekurangan enzim pelindung sel darah merah (G6PD), kekurangan hormon adrenal bawaan, penyakit jantung bawaan kritis, kelainan saluran empedu, serta pemantauan pertumbuhan bayi.
Balita dan Anak Pra Sekolah (0-6 tahun): Pemeriksaan pertumbuhan, perkembangan, tuberkulosis, kesehatan telinga, mata, gigi, serta tes darah untuk talasemia dan gula darah pada usia dua tahun.
Dewasa dan Lansia (18 tahun ke atas): Pemeriksaan meliputi kebiasaan merokok, kanker paru, aktivitas fisik, kanker usus besar, status gizi, kesehatan mata, gigi, telinga, tekanan darah, kesehatan jiwa, gula darah, hepatitis, risiko stroke atau jantung (usia 40 tahun ke atas), anemia, sifilis, HIV bagi calon pengantin, fungsi ginjal (usia 40 tahun ke atas), kesehatan geriatri (usia 60 tahun ke atas), tuberkulosis, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), kanker payudara (usia 30 tahun ke atas), dan kanker leher rahim (usia 30 tahun ke atas).
Untuk mengikuti program ini, masyarakat dapat mendaftarkan diri melalui aplikasi Satu Sehat yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Pemeriksaan gratis ini tersedia di puskesmas dan lebih dari 20 ribu klinik swasta di seluruh Indonesia. Program ini menargetkan cakupan pemeriksaan kesehatan bagi 280 juta penduduk dalam lima tahun ke depan. (Dwinarto)
(Fetra Hariandja)