MAGELANG - Limbah kayu yang biasanya hanya menjadi bahan bakar atau terbuang percuma kini disulap menjadi karya seni yang bernilai tinggi. Inilah yang dilakukan Dalikun, warga Dusun Maiten, Barorobudur, Magelang, Jawa Tengah. Dengan keterampilan dan ketelitiannya, Dalikun bersama karyawannya menciptakan berbagai motif panel dinding dari limbah kayu tak terpakai.
Proses pembuatan panel dinding kayu ini terbilang sederhana, namun membutuhkan keahlian khusus. Limbah kayu yang masih layak pakai dipilih dan dipotong sesuai ukuran yang diinginkan. Setelah itu, kayu-kayu tersebut disusun dalam pola yang telah ditentukan dan dihaluskan hingga membentuk panel dinding yang siap dipasang di ruang rumah, kantor, hingga kafe.
Dalikun mengungkapkan bahwa ide untuk mengolah limbah kayu ini muncul karena adanya banyak kayu limbah yang tidak terpakai. Dengan kreativitasnya, ia berhasil mengubahnya menjadi produk bernilai tinggi yang banyak diminati. "Kami menggunakan kayu limbah agar tidak terbuang sia-sia dan bisa dimanfaatkan sebagai panel dinding yang cantik," katanya.
Untuk memasarkan produk panel dinding kayunya, Dalikun memanfaatkan media sosial. Melalui platform seperti Facebook, banyak pelanggan yang tertarik untuk membeli setelah melihat keindahan dan harga yang terjangkau. Satu potong panel dinding ukuran 18 x 49 cm dijual dengan harga Rp1.500.
Inovasi ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi Dalikun, tetapi juga turut berkontribusi dalam pengelolaan limbah kayu yang ramah lingkungan. Sebuah contoh inspiratif tentang bagaimana kreativitas dapat menciptakan peluang baru dengan bahan-bahan yang semula dianggap tak berguna. (Dwinarto)
(Fetra Hariandja)