Udara dingin memang paling pas dinikmati dengan makanan hangat dan mengenyangkan. Di Rest Area Titik Nol Dieng, warung Nasi Goreng Pertelon selalu ramai pengunjung. Tidak hanya pengunjung lokal, wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia ikut antre untuk menikmati nasi goreng ini.
Sepintas tidak ada yang berbeda dengan nasi goreng pada umumnya. Namun, ada keunikan dalam proses penggorengan Nasi Goreng Pertelon. Sepuluh kilogram nasi digoreng langsung dalam satu wajan besar.
Salah satu pengunjung mengaku, meski nasi digoreng dalam porsi besar rasanya tetap lezat dan bumbunya merata. Apalagi, dinikmati di dinginnya hawa Dieng yang menusuk tulang. Ditambah dengan minuman teh Tambi, teh asli dari Pegunungan Dieng, sensasi nikmatnya terasa berbeda.
(Kemas Irawan Nurrachman)