BANDAR LAMPUNG – Kericuhan terjadi di beberapa wilayah akibat penolakan warga terhadap eksekusi rumah. Di Bandar Lampung, sejumlah warga histeris hingga pingsan saat melihat rumah mereka dibongkar menggunakan alat berat.
Seorang ibu rumah tangga di Desa Dabah Balau, Kecamatan Tanjung Bintang, bahkan menangis dan memohon agar eksekusi dibatalkan. Pemprov Lampung mengklaim telah melakukan sosialisasi sejak 2012, namun warga menilai ada kejanggalan dalam dokumen kepemilikan tanah.
Situasi serupa terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur, saat eksekusi lahan milik PT KAI berlangsung. Puluhan warga berusaha menghadang petugas gabungan yang datang untuk merobohkan rumah mereka. Dari 14 warga terdampak, 8 menerima kompensasi dari PT KAI, sementara 6 lainnya tetap bertahan hingga akhirnya rumah mereka dieksekusi. Ketegangan dalam proses eksekusi ini menunjukkan masih adanya konflik kepemilikan lahan antara warga dan pemerintah. (Tim iNews/Dwinarto)
(Rani Hardjanti)