Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dampak Tambang Nikel di Raja Ampat

Tim iNews Media Group , Jurnalis-Senin, 09 Juni 2025 |17:14 WIB
Dampak Tambang Nikel di Raja Ampat
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol dalam konferensi pers terkait tambang di Raja Ampat. (Foto: MNCTV).
A
A
A

JAKARTA  - Menteri Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq akhirnya buka suara soal indikasi kerusakan lingkungan akibat aktivitas pertambangan nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Pertambangan itu dikhawatirkan bakal menghancurkan ekosistem lingkungan hidup di kawasan tersebut.


Hanif mengatakan, tim Kementerian LH telah melakukan tinjauan lapangan di empat lokasi penambangan nikel. Kementerian juga sudah memerintahkan Bupati Raja Ampat untuk meninjau kembali prosedur lingkungan terkait aktivitas pertambangan tersebut. 

“Bahwa dari laporan itu memang terjadi potensi terjadinya pencemaran, kerusakan lingkungan hidup dan terganggunya biodiversity,” kata dia dalam laporan Lintas iNews, dikutip Senin (9/6/2025). 

Dia mengaku telah menugaskan tim ke lapangan pada 26 sampai 31 Mei 2025 pada empat lokasi yaitu PT GN, PT ASP, PT KSM dan PT MRP. Dari hasil pengawasan, ada kegiatan bukaan lahan pada 2023 dan operasional penambangan nikel pada 2024. Namun, pihaknya menemukan indikasi pelanggaran aktivitas bukaan lahan untuk tambang di luar area izin lingkungan.


 

(Zen Teguh)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita TV Scope lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement