Sego, yang berarti nasi, di sini disajikan dengan cara unik menggunakan daun kelapa yang menyerupai sarang burung. Menu ini menjadi andalan dan masih dimasak secara tradisional untuk mempertahankan cita rasa.
Sego sarang biasanya hanya ditemukan saat kenduren di Jawa, namun di warung ini, menu tersebut disajikan setiap hari. Ayam yang disajikan juga dibakar menggunakan kayu mahoni, sehingga menciptakan rasa yang khas. Tak heran, puluhan ekor ayam terjual habis setiap harinya.
Selain ingkung, warung ini juga menawarkan menu berkuah, seperti Garang Asem, yang dilengkapi potongan belimbing wuluh, memberikan kesegaran pada kuahnya. Tersedia pula menu Mangut Manyung, Pepes Ikan Nila, dan beragam camilan seperti pisang goreng yang wajib dicoba sambil menikmati suasana rindang yang teduh dan sejuk.
Warung ini buka setiap hari, dengan harga menu yang ditawarkan mulai dari Rp20.000.
(Kemas Irawan Nurrachman)