BANTEN – Sebanyak 14 Warga Negara Indonesia (WNI) tiba di Tanah Air melalui Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta dalam kondisi sehat pada Kamis malam (11/10/2024). Mereka merupakan pelajar dan pekerja migran yang telah tinggal di Lebanon selama 2 hingga 3 tahun. Evakuasi ini difasilitasi oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) menyusul memburuknya situasi keamanan di Lebanon akibat ketegangan regional.
Salah satu WNI yang dievakuasi, Made Rudiani, asal Bali, menceritakan pengalamannya saat masih berada di Lebanon. Ia mengaku bahwa serangan Israel semakin mendekati tempat tinggalnya, membuat situasi semakin berbahaya. "Ledakan bom sering terdengar setiap malam," ungkap Made saat tiba di Indonesia.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia, Judha Nugraha, menyampaikan bahwa hingga kini total 79 WNI telah dievakuasi dari Lebanon. Namun, masih ada 85 WNI lainnya, kebanyakan dari mereka adalah yang telah menikah dengan warga Lebanon, yang memilih untuk bertahan di sana. "Mereka tidak bisa meninggalkan keluarga mereka, sehingga memutuskan untuk tetap tinggal," jelas Judha.
Kondisi di Lebanon yang semakin gawat memaksa pemerintah Indonesia untuk terus memantau situasi dan siap melakukan evakuasi lanjutan jika diperlukan, guna memastikan keselamatan seluruh warga negara yang berada di daerah konflik tersebut.
(Fetra Hariandja)