SLEMAN - Polemik yang melibatkan pendakwah Gus Miftah mencapai puncaknya dengan pengunduran dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Agama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Keputusan tersebut diumumkan Gus Miftah dalam konferensi pers yang digelar di Pondok Ora Aji, Sleman, Yogyakarta, tempat ia mengasuh para santri.
Gus Miftah menegaskan bahwa pengunduran dirinya bukan karena tekanan dari pihak manapun, melainkan sebagai bentuk rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab kepada Presiden Prabowo Subianto serta masyarakat Indonesia. Ia berharap keputusan ini dapat membantu meredakan polemik yang terjadi.
Sebelumnya, Gus Miftah mendapat sorotan tajam dari publik usai dianggap mengolok-olok seorang penjual es teh bernama Sunhaji. Peristiwa ini memicu kecaman luas, termasuk dari Partai Gerindra, dan mendorong munculnya petisi online yang meminta Presiden mencopotnya.
Petisi tersebut telah ditandatangani lebih dari 254 ribu orang. Kritik semakin meluas setelah netizen menggali video-video lain yang diduga menunjukkan sikap kurang pantas dari Gus Miftah.
Setelah mendapat teguran langsung dari Presiden Prabowo, Gus Miftah mendatangi rumah Sunhaji untuk meminta maaf secara langsung. Tak lama kemudian, dia mengumumkan pengunduran dirinya sebagai utusan khusus presiden. Keputusan ini sekaligus menjadi langkah akhir Gus Miftah dalam menjawab polemik yang sempat memanas.