JAKARTA – Polemik pembatalan pameran seni lukis karya Yos Suprapto di Galeri Nasional semakin memanas. Langkah hukum kini tengah dipersiapkan oleh Yos Suprapto bersama Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) untuk mencari kejelasan mengenai kelanjutan pameran yang tertunda.
Dalam konferensi pers di Gedung YLBHI, Yos Suprapto menyatakan telah mencoba berdialog dengan berbagai pihak terkait sebelum memutuskan membawa kasus ini ke ranah hukum. Sebelumnya, pameran tunggal tersebut dibatalkan atas kritikan dari Kementerian Kebudayaan. Beberapa karya Yos dianggap menyentuh isu sensitif, termasuk dugaan bernuansa pornografi dan SARA.
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menegaskan bahwa penundaan pameran bukanlah bentuk pembungkaman kebebasan berekspresi. Ia menjelaskan bahwa kurator tidak menyetujui lima dari 30 karya yang dipamerkan karena dianggap tidak sesuai tema dan melanggar norma.
Ketua Tim Museum dan Galeri Nasional, Zamrud Setya Negara, juga mengungkapkan bahwa penundaan ini murni karena alasan teknis kurasi. Pihaknya masih menunggu kesepakatan antara seniman dan kurator terkait penyesuaian konsep.
Yos Suprapto menyayangkan situasi ini, menganggapnya sebagai bentuk ketidakadilan terhadap kebebasan seniman dalam berekspresi. Hingga kini, belum ada kejelasan kapan pameran tunggal tersebut dapat digelar. (Hadits Abdillah/Muharlin/Muhammad Zulkarnain)
(Rani Hardjanti)