JAKARTA – Pengamat ekonomi meminta pemerintah tetap fokus dalam mendorong pembangunan meski menghadapi pemangkasan anggaran besar di awal tahun. Direktur Pengembangan Big Data INDEF, Eko Listiyanto, menekankan perlunya strategi jangka pendek dan menengah untuk mengoptimalkan efisiensi anggaran.
Presiden Prabowo Subianto memerintahkan penghematan Rp306,7 triliun melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025. Kebijakan ini bertujuan untuk efisiensi belanja dan pelaksanaan APBN serta APBD 2025 dengan memangkas anggaran di 16 pos belanja, seperti kegiatan seremonial, perjalanan dinas, seminar, percetakan, hingga infrastruktur.
Namun, beberapa kementerian tetap mempertahankan anggarannya tanpa pemotongan. Meski begitu, pengamat menilai pemangkasan ini tidak cukup untuk menghadapi tantangan fiskal ke depan.
Dampak pemangkasan anggaran mulai terlihat, salah satunya dengan kebijakan mematikan lampu di tiap lantai kementerian untuk menghemat listrik. Pemerintah harus memastikan program pembangunan tetap berjalan sebagai faktor utama pendorong ekonomi di tengah kebijakan efisiensi ini. (Dwinarto)
(Fetra Hariandja)